Friday, April 12, 2013

Lebih Detail Tentang Dasi


Dasi adalah aksesoris yang umumnya dipakai para pria kantoran. Ketika memakai jas untuk pergi ke kantor atau menghadiri acara formal, pasti mereka akan memakai dasi sebagai pelengkap busananya. Ada beberapa bentuk dasi yang sangat familiar di lingkungan kita. Yang pertama adalah dasi yang biasa dipakai para pejabat atau direktur. Biasanya mereka menggunakan bentuk dasi yang lebar. Bentuk yang kedua sebenarnya hampir sama dengan yang pertama. Hanya saja yang ini bentuknya tidak selebar dasi yang pertama. Bentuk ketiga mirip seperti pita. Biasanya dipakai pada pesta pernikahan atau pesta dansa. Pemimpin paduan suara atau conductor juga sering menggunakan dasi ini .

Saat anda akan memilih dasi, maka pilihlah warna dasi sesuai dengan baju atau jas yang akan anda kenakan. Jika model dasi yang anda pilih adalah dasi dengan bentuk yang lebar, sebaiknya pakai dasi yang bermotif. Ada berbagai macam motif dasi seperti polkadot, kotak-kotak, garis-garis ataupun motif bunga.  Dasi polos cocok untuk bentuk dasi yang kecil.

Pada saat memakai dasi usahakan selalu mengencangkannya pada leher. Jangan anggap remeh tentang kerapian anda ketika sedang memakai dasi karena itu memiliki arti yang cukup penting. Jika anda selalu rajin membetulkan letak dasi dan selalu tampak rapi, ini menunjukkan bahwa anda selalu siap setiap saat untuk bekerja dan menyelesaikan pekerjaan. Tapi ketika anda memakai dasi dengan tidak rapi dan terlalu longgar, ini menandakan bahwa anda sudah lelah dan tidak dalam kondisi siap untuk menerima pekerjaan lagi. Padahal hanya karena memakai dasi yang kurang rapi, tapi kalau sudah begitu anda juga yang akan dirugikan.

Apakah anda pernah berpikir tentang bentuk dasi pada zaman dulu? Aksesori pria tersebut sudah mulai dikenal sejak kejayaan Romawi Kuno. Meskipun yang memakai dasi hanyalah orang tertentu saja.

Kemudian bentuk dasi mulai berkembang lagi. Kali ini menyerupai piring dengan lubang di tengahnya. Lubang itu berguna sebagai tempat kepala karena dasi ini dilingkarkan pada leher. Dasi seperti ini lebih dikenal dengan nama Ruff. Bahan yang dugunakan untuk membuat ruff adalah kain yang berwarna putih polos. Tepung kanji banyak digunakan supaya bentuk ruff bisa tetap berdiri dengan tegak.

Ada yang mengatakan bahwa dasi ini pertama diciptakan dari Negara Kroasia. Mengapa demikian? Menurut cerita, setelah ruff mulai terkenal, muncullah istilah cravat pada masa raja Louis sekitar tahun 1660. Ini terjadi karena jauh sebelum itu orang-orang yang tiba di Paris menggunakan bentuk dasi yang unik dan menarik. Dasi itu terbuat dari sapu tangan yang mereka bentuk sendiri tentunya dengan ikatan khusus. Karena penggunaan sapu tangan ini dinilai lebih mudah daripada ruff akhirnya mereka beralih memakai sapu tangan. Sapu tangan ini yang kemudian mereka beri nama cravat. Cravat mempunyai arti penduduk dari Kroasia.  

Saking terkenalnya cravat, maka orang-orang mulai membuat buku yang berisi tentang cara-cara mengikat cravat. Semua orang sangat membanggakan cravat sebagai suatu barang yang tinggi derajatnya. Sampai-sampai dibuatlah peraturan khusus ketika sedang mengenakkannya. Jika ada yang berani memegang cravat yang dipakai orang lain maka hukumannya mereka harus bertarung. Ada juga cerita yang mengatakan bahwa Napoleon Bonaparte kalah perang hanya gara-gara salah menggunakan cravat. Setelah itu bentuk dan penggunaan dasi terus berkembang sampai saat ini.

Begitulah cerita singkat tentang perkembangan dasi. Di zaman ini wanita pun mulai memakai dasi sebagai aksesori tambahan untuk menyempurnakan penampilan mereka. Para wanita yang memakai dasi biasanya yang menyukai model casual dan tomboy.


1 comment: