Saturday, May 4, 2013

Gaya Srikandi Modern



Gaya srikandi modern saat ini sedang berkembang. Tokoh ini diambil dari salah satu karakter yang ada di pewayangan. Tema ini digunakan di Yogyakarta dalam rangka memperingati Hari kartini kemarin. Perjuangan kartini yang begitu berani untuk memperjuangkan hak wanita mirip dengan sifat yang dimiliki oleh tokoh wayang ini. 

Oleh karena itu, para desainer dari Yogya dan solo mendapat inspirasi untuk menuangkannya ke dalam suatu rancangan busana yang kemudian ditampilkan di The Kraton Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta. kegiatan ini diikuti oleh beberapa perancang busana seperti Tatok Prihasmanto, Phillip Iswardono, Afif Syakur, Apparel Astradeco,  Natasha Windura, Budi Susanto, Intan Avantie, Djongko Rahardjo, dan sebagainya. 

Acara ini bertujuan supaya masyarakat lebih tertarik dan meningkatkan apresiasinya terhadap rancangan para desainer yang menggunakan material atau kain tradisi supaya tidak kalah saing dengan rancangan dari luar negeri. Jika rancangan seperti ini lebih banyak diminati akan meningkatkan bisnis para desainer yang berhubungan dengan peningkatan sosial ekonomi perajin (UKM).

Hasil rancangan beberapa desainer yang bisa kita lihat antara lain dari Intan Avantie,dia mengambil judul Kassandra merupakan perpaduan fashion Indonesia dan luar negri dengan tetap menonjolkan ciri khas negara kita. Menunjukkan perempuan yang suka dengan fashion etnik tapi tetap keren dan mengikuti zaman. Merupakan gabungan antara kain tenun, lace dan prada, etnik namum elegan.

Gaya srikandi modern dihubungkan dengan alam oleh Apparel Astradeco. Kita bisa melihatnya melalui warna-warna yang ditampilkan seperti hijau laut atau kuning matahari. Beliau juga menggunakan bahan sarung karena menurutnya banyak orang yang menggunakan kain ini pada kegiatan ibadah seperti sholat. Dari sini dia ingin memperkenalkannya sebagai bahan yang bisa digunakan untuk membuat pakaian yang bagus dan digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

Desainer Phillip Iswandoro lebih suka menggunakan kain lurik. Kain ini sering digunakan untuk upacara-upacara adat, sehingga dia mengambil tema mythos. Inti dari rancangannya sebenarnya sederhana, menggabungkan sisi feminine dan maskulin wanita. Misalnya dia menggabungkan antara mini dress dengan jaket atau bolero dan blazer.

Tatok prihasmanto mencoba mengkombinasikan kebaya dari bahan brokat dilengkapi dengan bunga dan celana yang terbuat dari bahan jarik yang banyak dipakai oleh para pedagang jamu keliling. Bahan yang banyak digunakan memang disesuaikan dengan tema dan menunjukkan kegagahan seorang wanita dibalik keanggunan yang dimilikinya.

Riani berusaha untuk membuat kebaya yang bisa dipakai kapan saja, dilengkapi dengan bordir yang dibuat dengan tangan.

Event seperti ini memang perlu untuk diadakan secara rutin sebagai ajang para anak bangsa yang memiliki bakat untuk merancang busana dapat menunjukkan hasil-hasil karyanya. Lewat acara ini masyarakat juga akan lebih mengenal karya mereka, setelah mengenalnya mereka akan menyayangi dan menyukai desain-desain tersebut sehingga akhirnya tidak kalah saing dengan busana dari luar. 

Gaya Srikandi Modern bisa kita jadikan pedoman dalam berbusana. Pesan yang bisa kita ambil adalah kita memang berada di era globalisasi di mana kita selalu dibanjiri produk-produk dari negara lain. Namun ini tidak bisa kita jadikan alasan untuk melupakan tradisi yang sudah kita miliki sejak lama. Selain itu kita para wanita juga harus berani untuk mempertahankan hak-haknya seperti yang dilakukan oleh R.A. Kartini pada masanya.


No comments:

Post a Comment