Gaya srikandi modern saat ini sedang
berkembang. Tokoh ini diambil dari salah satu karakter yang ada di pewayangan.
Tema ini digunakan di Yogyakarta dalam rangka memperingati Hari kartini
kemarin. Perjuangan kartini yang begitu berani untuk memperjuangkan hak wanita
mirip dengan sifat yang dimiliki oleh tokoh wayang ini.
Oleh karena itu, para desainer dari Yogya dan
solo mendapat inspirasi untuk menuangkannya ke dalam suatu rancangan busana
yang kemudian ditampilkan di The Kraton Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
kegiatan ini diikuti oleh beberapa perancang busana seperti Tatok Prihasmanto,
Phillip Iswardono, Afif Syakur, Apparel Astradeco, Natasha Windura, Budi Susanto, Intan Avantie,
Djongko Rahardjo, dan sebagainya.
Acara ini bertujuan supaya masyarakat lebih
tertarik dan meningkatkan apresiasinya terhadap rancangan para desainer yang
menggunakan material atau kain tradisi supaya tidak kalah saing dengan
rancangan dari luar negeri. Jika rancangan seperti ini lebih banyak diminati
akan meningkatkan bisnis para desainer yang berhubungan dengan peningkatan
sosial ekonomi perajin (UKM).
Hasil rancangan beberapa desainer yang bisa
kita lihat antara lain dari Intan Avantie,dia mengambil judul Kassandra
merupakan perpaduan fashion Indonesia dan luar negri dengan tetap menonjolkan
ciri khas negara kita. Menunjukkan perempuan yang suka dengan fashion etnik
tapi tetap keren dan mengikuti zaman. Merupakan gabungan antara kain tenun,
lace dan prada, etnik namum elegan.
Gaya srikandi modern dihubungkan dengan alam
oleh Apparel Astradeco. Kita bisa melihatnya melalui warna-warna yang
ditampilkan seperti hijau laut atau kuning matahari. Beliau juga menggunakan
bahan sarung karena menurutnya banyak orang yang menggunakan kain ini pada
kegiatan ibadah seperti sholat. Dari sini dia ingin memperkenalkannya sebagai
bahan yang bisa digunakan untuk membuat pakaian yang bagus dan digunakan untuk
aktivitas sehari-hari.
Desainer Phillip Iswandoro lebih suka
menggunakan kain lurik. Kain ini sering digunakan untuk upacara-upacara adat,
sehingga dia mengambil tema mythos. Inti dari rancangannya sebenarnya
sederhana, menggabungkan sisi feminine dan maskulin wanita. Misalnya dia
menggabungkan antara mini dress dengan jaket atau bolero dan blazer.
Tatok prihasmanto mencoba mengkombinasikan
kebaya dari bahan brokat dilengkapi dengan bunga dan celana yang terbuat dari
bahan jarik yang banyak dipakai oleh para pedagang jamu keliling. Bahan yang
banyak digunakan memang disesuaikan dengan tema dan menunjukkan kegagahan
seorang wanita dibalik keanggunan yang dimilikinya.
Riani berusaha untuk membuat kebaya yang bisa
dipakai kapan saja, dilengkapi dengan bordir yang dibuat dengan tangan.
Event seperti ini memang perlu untuk diadakan
secara rutin sebagai ajang para anak bangsa yang memiliki bakat untuk merancang
busana dapat menunjukkan hasil-hasil karyanya. Lewat acara ini masyarakat juga
akan lebih mengenal karya mereka, setelah mengenalnya mereka akan menyayangi
dan menyukai desain-desain tersebut sehingga akhirnya tidak kalah saing dengan
busana dari luar.
Gaya Srikandi Modern bisa kita jadikan pedoman
dalam berbusana. Pesan yang bisa kita ambil adalah kita memang berada di era
globalisasi di mana kita selalu dibanjiri produk-produk dari negara lain. Namun
ini tidak bisa kita jadikan alasan untuk melupakan tradisi yang sudah kita
miliki sejak lama. Selain itu kita para wanita juga harus berani untuk
mempertahankan hak-haknya seperti yang dilakukan oleh R.A. Kartini pada
masanya.
No comments:
Post a Comment